Pemerintah Cross River berupaya memulihkan sewa N108,4 juta dari petani kakao
Departemen Pengembangan Kakao di Negara Bagian Cross River mengatakan pihaknya akan memulihkan uang sewa sebesar N108,4 juta dari petani kakao yang disewakan oleh pemerintah negara bagian terhadap perkebunan kakaonya.
Mr Oscar Ofuka, Penasihat Khusus untuk Gubernur Pengembangan Kakao, mengungkapkan hal ini kepada Kantor Berita Nigeria (NAN) di Calabar, ibu kota negara bagian, baru-baru ini.
Ofuka mengatakan jumlah tersebut adalah untuk 1.144 bidang lahan pertanian kakao yang disewakan kepada beberapa petani yang tidak dapat diambil data biometriknya oleh departemen.
Dia mengatakan kepada NAN bahwa departemen tersebut telah melakukan verifikasi biometrik terhadap para petani untuk memastikan jumlah dan identitas mereka yang benar-benar menanam kakao di perkebunan kakao pemerintah.
“Atas perintah Gubernur, baru-baru ini kami melakukan verifikasi biometrik terhadap petani kakao asli.
“Untuk menentukan berapa bidang lahan pertanian yang disewakan dan jumlah sebenarnya yang akan dijadikan sewa.
“Kami telah menyelesaikan kegiatan ini dan ditemukan bahwa beberapa petani belum membayar untuk penggunaan 1.144 lahan senilai lebih dari N108,4 juta.
“Mereka yang menyewa lahan tersebut tidak hadir untuk verifikasi dan kami merasa mereka telah mengecewakan negara.
“Jadi, kami ingin mendapatkan kembali uang ini dan menyetorkannya ke rekening pendapatan pengembangan kakao yang berkedudukan di Dinas Pendapatan Dalam Negeri negara.
“Negara membutuhkan uang untuk melaksanakan proyek-proyek, apalagi sekarang pendapatan dari rekening federasi sangat berkurang,” katanya.
Ofuka mengungkapkan bahwa komite beranggotakan lima orang telah dibentuk di departemen dengan mandat untuk memulihkan dana dari petani terkait.
Ia mengatakan, komite tersebut juga diberi mandat untuk mengidentifikasi petani kakao yang tepat di perkebunan.
“Kami ingin setiap orang yang memiliki lahan kakao hadir secara fisik di kebun mereka, sehingga kami memisahkan petani kakao asli dari politisi kakao.
“Kami menginginkan data biometrik seluruh petani kakao di negara bagian ini untuk perencanaan yang efektif dan identifikasi yang tepat,” tambahnya.
Penasihat khusus tersebut menyalahkan komite alokasi kakao yang sudah tidak berfungsi di negara bagian tersebut atas ketidakberesan yang menyebabkan beberapa petani menipu pemerintah negara bagian.
Ia menyatakan optimisme bahwa inisiatif produksi kakao baru yang dipimpin oleh Gubernur Ben Ayade akan membantu menstabilkan perekonomian negara.
“Saya dapat memberitahu Anda bahwa jika inisiatif ini dilaksanakan dengan benar, hanya dengan kakao saja, negara kita akan berkelanjutan.
“Jadi kita harus melakukan segala yang mungkin dilakukan secara manusiawi untuk mengimbanginya,” tambahnya.