Belanja Online: Tren yang Berkembang di Nigeria
Belanja ONLINE telah menjadi tren besar di kalangan orang Nigeria saat ini, terutama kaum muda. Orang paruh baya dan lanjut usia tidak ketinggalan dalam menggunakan platform belanja online. Pengenalan internet telah benar-benar mendorong penggunaan belanja online di Nigeria. Penggunaan internet di kalangan orang Nigeria terus meningkat. Seperti yang dikatakan oleh Marshall McLuhan, seorang profesor, filsuf, dan intelektual publik Kanada, dunia sedang menjadi “desa global”. Menurut beberapa sumber online, Nigeria memiliki lebih dari 56 juta pengguna internet pada tahun 2013, terbesar di Afrika. Dari 115 juta pelanggan ponsel di Nigeria, 35 juta menggunakan perangkat genggam mereka untuk mengakses layanan data internet. Berbagai macam penggunaan internet telah membuat belanja online menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir. Survei belanja online oleh Philips Consulting pada tahun 2016 mengungkapkan bahwa hampir semua responden (97%) berbelanja online setidaknya beberapa kali dalam setahun, naik dari angka tahun 2014 sebesar 75%. Survei Komunitas Bisnis Nigeria 2016 juga mengungkapkan bahwa tiga perempat responden Nigeria menggunakan internet untuk pembelian online (makanan, pakaian, telepon, dll.).
Belanja online juga disebut sebagai perdagangan elektronik atau bisnis elektronik yang memberi hak istimewa kepada konsumen untuk membeli dan menjual produk (barang, jasa, dan ide) di internet menggunakan ponsel, tablet, atau komputer. Konsumen produk tertentu dapat dengan mudah mengunjungi situs web belanja online mana pun dan mencari produk yang disukai di situs web, memeriksa harga produk, membuat perbandingan seri, mengklik produk yang diinginkan, dan menyetujui syarat dan ketentuan situs web. Pilihan pengiriman juga disediakan serta penagihan produk melalui penggunaan kartu debit pelanggan atau melalui aplikasi mobile banking. Sebagian besar toko online menerima pembayaran setelah pengiriman produk. Transaksi yang dilakukan secara online dapat dengan mudah dibatalkan ketika konsumen merasa sudah tidak tertarik lagi dengan suatu produk.
Belanja online dilakukan sepenuhnya di internet dan oleh karena itu pelanggan tidak perlu pergi ke toko untuk mendapatkan produk yang ingin dibeli, sedangkan di toko fisik pelanggan harus pergi ke toko untuk mendapatkan produk yang diinginkan, yang bisa membuat stres. Toko fisik tidak memiliki banyak pilihan bagi pelanggan karena produk yang diinginkan belum tentu tersedia dan pembeli mungkin akan membeli produk lain atau menunggu hingga produk yang diinginkan tersedia. Namun, dalam hal belanja online, konsumen memiliki banyak pilihan. Ada ketersediaan produk apa pun: semuanya tergantung pada konsumen. Platform belanja online memiliki produk berbeda yang tersedia untuk konsumen, tidak seperti toko fisik di mana berbagai macam produk mungkin tidak dijual di satu tempat. Konsumen harus berpindah dari satu toko ke toko lain, yang membuang-buang waktu.
Belanja online transparan karena pelanggan dapat membandingkan harga produk di berbagai situs web untuk memastikan mereka mendapatkan tarif yang lebih murah. Dalam belanja fisik, pelanggan membeli produk berdasarkan harga penjual. Di Nigeria, situs belanja online bervariasi tergantung pada variasi produk yang akan dibeli atau dijual. Beberapa toko online pada dasarnya menjual produk umum seperti ponsel, pakaian, elektronik, makanan, dan lain-lain. Situs web lain menjual produk tertentu. Beberapa toko online menghubungkan pembeli dan penjual produk tertentu untuk tujuan bisnis. Belanja online menawarkan kemudahan. Konsumen dapat melakukan pembelian dalam kenyamanan rumah mereka tanpa harus pergi ke mal untuk mendapatkan produk. Belanja online memberikan konsumen kesempatan untuk berbelanja 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, yang berarti tidak ada waktu dimana konsumen tidak dapat membeli produk secara online. Perbandingan harga dan produk diperbolehkan dalam belanja online: pelanggan bebas membandingkan produk yang berbeda, label harga, fitur dan spesifikasi produk. Ini juga menghemat waktu. Pelanggan cenderung menghindari stres mengantri di mal untuk membayar suatu produk. Toko online memberikan harga yang lebih baik untuk produk.
Toko online juga menawarkan diskon, kupon, dan rabat kepada pelanggan tergantung pada musim: penawaran Black Friday, bonus Natal, dan sebagainya. Beragam produk bisa didapatkan di toko online tergantung pilihan pelanggan. Mengirim hadiah ke teman dan keluarga ditingkatkan dengan belanja online. Pelanggan dapat membeli hadiah secara online dan akan dikirim ke teman dan keluarga mereka jauh dan dekat. Hadiah dapat dikirim untuk ulang tahun, Hari Valentine, Natal, pernikahan, dll. Namun ada kekurangannya, misalnya keterlambatan pengiriman produk. Konsumen memilih produk secara online dan membelinya dalam beberapa menit, tetapi pengiriman ke depan pintu mereka kemudian menjadi masalah besar. Kadang-kadang bisa memakan waktu hingga dua atau tiga minggu atau sebulan sebelum produk dikirim ke konsumen. Hal ini cenderung membuat konsumen frustasi dan mencegah mereka berbelanja online.
Pelanggan perlu melihat dan menyentuh produk yang ingin dibelinya, namun dalam belanja online hal tersebut tidak memungkinkan. Misalnya, sepatu atau kain, saat dikirimkan, mungkin bukan ukuran yang dipilih konsumen secara online. Faktanya, produk tersebut mungkin tidak asli. Selain itu, belanja online tidak memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk menegosiasikan harga suatu produk. Beberapa pelanggan percaya bahwa belanja online tidak akan memberi mereka pengalaman berbelanja (dari toko fisik); mereka menganggap belanja dari mal menyenangkan dan mereka cenderung berinteraksi dengan petugas dan memilih dari produk yang ditampilkan. Selain itu, beberapa pelanggan menyebut belanja online sebagai penipuan. Ini karena hilangnya beberapa situs belanja. Pembayaran online tidak aman karena tingkat kejahatan dunia maya meningkat setiap hari.
- Osobajo mendaftar dari Universitas AdekunleAjasin, Akungba-Akoko, Negara Bagian Ondo.