Yayasan Bill dan Melinda Gates telah setuju untuk membantu membayar kembali fasilitas Jepang senilai $76 juta yang diperoleh untuk memerangi polio.
Menteri Keuangan, Ibu Kemi Adeosun mengungkapkan hal tersebut di Abuja pada hari Selasa ketika dia menerima delegasi Anggota Parlemen Dewan Penasihat Jepang di Abuja.
Delegasi tersebut sedang dalam misi untuk “meneliti” tingkat pemanfaatan bantuan pembangunan luar negeri (ODA) yang diberikan ke Nigeria sejak 2014.
Adeosun menjelaskan, otorisasi untuk mengaktifkan pengembalian uang diberikan kepada Bill and Melinda Gates Foundation menyusul pemberantasan polio di negara tersebut sebagai hasil dari fasilitas ODA yang diberikan oleh pemerintah Jepang senilai $76 juta pada tahun 2014.
Fasilitas ODA disusun untuk pembayaran kembali setelah empat tahun. Melalui pengembangan ini, Bill and Melli da Gates Foundation akan mulai mengembalikan fasilitas tersebut ke Jepang tahun ini.
Adeosun mengungkapkan kebahagiaannya bahwa struktur kesepakatan menguntungkan Nigeria karena setelah empat tahun, Nigeria dapat meminta Yayasan Bill dan Melli da Gates untuk mengaktifkan pembayaran fasilitas pemberantasan polio.
Saat memasarkan Nigeria ke delegasi Jepang, menteri keuangan mencatat bahwa Nigeria “tumbuh dan berkembang pesat dari area negatif ke area positif melalui perjuangannya yang gigih melawan korupsi dan keinginan pemerintahan saat ini untuk mengangkat orang Nigeria keluar dari kemiskinan.”
Dia meyakinkan Jepang bahwa ekonomi Nigeria akan berubah di tahun-tahun mendatang dan ingin memperdalam hubungan dengan perusahaan Jepang, beberapa di antaranya ada di negara itu tahun lalu.
“Karena Nigeria adalah negara berpenghasilan menengah, kami akan membutuhkan keahlian perusahaan Jepang untuk pembangunan infrastruktur,” kata Adeosun sambil meyakinkan delegasi bahwa Nigeria adalah tempat yang baik untuk berinvestasi karena Nigeria adalah tujuan investasi yang terus berkembang dan berjanji bahwa kehidupan pemerintah mudah bagi investor Jepang yang ingin berbisnis di Nigeria.
Tn. Berbicara sebelumnya, pemimpin delegasi, Kiyoshi Ejima, Nigeria sebagai pembangkit tenaga listrik dengan sumber daya alam yang kaya dimana Jepang berusaha untuk memperkuat hubungan.
Dia mengatakan bahwa Nigeria telah menetapkan target untuk menjadi salah satu dari 20 ekonomi teratas pada tahun 2020 dan dia meyakinkan bahwa “Jepang akan mendukung Nigeria untuk mencapai target tahun 2020.”