Pemerintah federal mengatakan fasilitas kesehatan di Bayelsa telah disiagakan menyusul merebaknya dugaan penyakit cacar monyet di negara bagian tersebut.
Menteri Kesehatan, Prof. Isaac Adewole mengungkapkan hal tersebut dalam keterangan Direktur Media dan Humas Kementerian, Ibu Boade Akinola, Kamis di Abuja.
Adewole mengatakan para pasien yang diduga menderita cacar monyet di negara bagian tersebut telah dikarantina, sementara perawatan suportif ditawarkan kepada para korban.
Menurutnya, cacar monyet belum bisa dipastikan kebenarannya hingga dilakukan uji laboratorium oleh laboratorium rujukan WHO di Dakar, Senegal yang menyatakan demikian.
“Investigasi masih berlangsung dan mitra kami bekerja sama dengan kami dalam menangani wabah yang dilaporkan ini, sementara tim NCDC di Negara Bagian Bayelsa akan memberikan dukungan,” kata Adewole.
BACA JUGA: Tidak ada alasan untuk khawatir atas wabah virus ‘cacar monyet’ – Pemerintah Bayelsa
Oleh karena itu, menteri menyerukan ketenangan atas laporan dugaan kasus penyakit tersebut di negara bagian tersebut.
Namun dia meyakinkan masyarakat Nigeria bahwa cacar monyet lebih ringan dan tidak ada catatan kematian.
Ia mengatakan, cacar monyet merupakan penyakit virus yang disebabkan oleh sekelompok virus yang meliputi cacar air dan cacar.
“Siapa pun yang memiliki gejala cacar monyet harus segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat, dan petugas kesehatan diimbau untuk menjaga tingkat kecurigaan yang tinggi dan memperhatikan keamanan,” kata Menkeu.
Ia mengatakan virus ini tergolong ringan karena belum diketahui pengobatannya dan belum ada vaksin pencegahannya, sehingga masyarakat harus waspada dan sebisa mungkin menghindari tempat keramaian.
Menteri juga berpesan kepada masyarakat untuk menghindari bangkai hewan, daging hutan, dan terutama monyet hutan.
Kantor Berita Nigeria (NAN) melaporkan bahwa pemerintah Bayelsa pada hari Kamis menghilangkan ketakutan akan kemungkinan epidemi menyusul merebaknya penyakit virus menular yang disebut “cacar monyet” di negara bagian tersebut.
Komisaris Negara Bidang Kesehatan, Prof. Ebitimitula Etebu, mengatakan kepada NAN di Yenogoa bahwa pemerintah negara bagian mengetahui situasi tersebut.
Etebu mengatakan pemerintah telah mengatasi wabah ini dan memulai sosialisasi masyarakat untuk mengekang penyebaran virus.
Ia mengungkapkan, 11 orang, termasuk seorang dokter, telah dikarantina di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Delta Niger (NDUTH), Okolobiri, Wilayah Pemerintah Daerah Yenagoa.
Dia mengatakan sampel virus telah dikirim ke laboratorium rujukan Organisasi Kesehatan Dunia di Dakar untuk dikonfirmasi.