DR Lambe Mustapha, Dosen Senior di Departemen Komunikasi Massa, Universitas Ilorin, mengkritik alokasi anggaran sebesar N455,41 miliar untuk sektor pendidikan, dan menggambarkannya sebagai sangat tidak memadai.
Mustapha mengatakan hal itu dalam wawancara dengan Kantor Berita Nigeria (NAN) pada Sabtu di Abuja.
Ia mengatakan negara tersebut telah menolak standar UNESCO yang menetapkan bahwa 26 persen anggaran negara harus dialokasikan untuk pendidikan.
Sorotan anggaran yang disetujui oleh Majelis Nasional pada 11 Mei untuk Kementerian Pendidikan menunjukkan bahwa N455,41 miliar dialokasikan untuk sektor ini.
Mustapha mengatakan dengan anggaran pendidikan sebesar N455,41 miliar pada anggaran tahun 2017, pendidikan di negara ini masih akan terhenti, dan ia menyerukan kepada Pemerintah Federal untuk meningkatkan alokasi anggaran pada sektor ini karena negara tersebut harus bersaing dengan negara-negara lain di dunia.
“Besarnya pendidikan membuat negara ini terlihat remeh, mengingat persyaratan UNESCO. Kecil sekali jika kita harus menjadikan pendidikan sebagai basis pembangunan,” ujarnya.
Menurut Mustapha, anggaran tetap menjadi alat perencanaan yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan masyarakat, karena anggaran merupakan dokumen yang menjadi andalan negara dalam pengeluarannya dan harus ditanggapi dengan serius.
Namun, dia meminta pemerintah menunjukkan kemauan politik dan komitmen dalam melaksanakan alokasi anggaran modal sebesar 30 persen jika negara ingin keluar dari resesi ekonomi saat ini.
Menurutnya, jika pemerintah federal dapat menunjukkan kemauan politik, fokus, dan mengesampingkan politik partisan untuk melaksanakan proyek modal 30 persen tahun 2017, kita akan keluar dari resesi ekonomi.
“Kontraktor akan melaksanakan proyek, mereka membutuhkan pekerja untuk mengerjakan lokasi, konstruksi akan berjalan, dan ini akan memberikan efek pengganda pada perekonomian.
Dia menambahkan bahwa pelaksanaan penuh proyek-proyek modal akan memberdayakan masyarakat, dan juga akan menjamin redistribusi kekayaan.
Mustapha juga tidak menyukai cara majelis nasional meningkatkan anggaran sebesar N143 miliar, dan menambahkan bahwa hal itu tidak akan membawa dampak baik bagi negara.
“Saya berpihak pada pihak eksekutif bahwa meningkatkan anggaran ketika negara masih bergulat dengan defisit N3 triliun bisa menjadi sebuah tindakan bunuh diri. Kita harus berhati-hati terhadap defisit karena sebagian besar defisit akan terulang kembali pada akhirnya.”
NAN melaporkan bahwa komite alokasi Majelis Nasional telah meningkatkan anggaran tahun 2017 menjadi N7,44 triliun, dari N7,298 triliun yang diusulkan oleh Presiden Muhammadu Buhari, yang merupakan tambahan sebesar N143 miliar.
“Kenaikan itu tidak perlu, kita bisa memenuhi usulan eksekutif tanpa mengutak-atiknya, karena kenaikan itu bersifat berulang dan bukan belanja modal, maka DPR harus hati-hati,” tambahnya.
Ia meminta lembaga eksekutif dan legislatif bersikap realistis dalam proses penganggarannya, sekaligus menyerukan sinergi antara kedua lembaga pemerintah tersebut untuk mempercepat pembangunan.