Ia mengatakan, selama proses pengerjaan proyek-proyek tersebut, lapangan kerja juga tercipta secara langsung maupun tidak langsung.
Fashola mengungkapkan hal itu saat meninjau Proyek Perumahan Nasional Pemerintah Federal di kawasan Dukpai di Gwagwalada, Abuja.
Kata-katanya: “Saya ulangi lagi, ketika mendengar bahwa FMPWH memiliki anggaran terbesar, inilah yang terjadi dengan anggaran itu. Kami hanyalah saluran untuk memindahkannya ke Nigeria melalui kontrak yang diberikan, pekerjaan selesai, dan pembayaran dilakukan.
Menteri mengatakan bahwa dengan proyek-proyek pembangunan yang tersebar di seluruh negeri di bidang pekerjaan, perumahan dan listrik, pemerintahan saat ini telah menciptakan pekerjaan yang diinginkan bagi warga dan memberikan dampak yang lebih besar.
Dia mengatakan, proyek-proyek tersebut merupakan kesaksian dan pembenaran atas besarnya anggaran yang dialokasikan untuk kementeriannya sejak awal pemerintahan.
BACA JUGA: FG janjikan komitmen permudah proses berbisnis ―Fashola
“Komitmen infrastruktur pemerintahan Buhari sebenarnya datang ke tempat yang seharusnya, di tangan orang-orang nyata dan biasa seperti Fidelis dan Ibrahim sebagai tukang kayu, yang mewakili orang-orang itu. Mandor proyek, 30 buruh pengaduk semen dan orang biasa lainnya yang mungkin tidak pernah melihat Presiden, tapi dia mempengaruhi kebijakan dan programnya.
“Campuran semen, kayu dikerjakan oleh tukang kayu, batangan besi yang dirangkai oleh pembengkok besi, inilah tujuan anggaran itu dan dari sini akan datang ke pasar, mereka akan makan roti, perbekalan, daging, sup lada di malam hari dan minum Kunun. dan Zobo di malam hari. Jadi ini ekonomi.
“Saya pikir Anda pernah mendengar tentang Fidelis dan Ibrahim, yang pada dasarnya menganggur sebelum proyek ini dimulai, yang mendapat pekerjaan dengan salah satu kontraktor kami di blok 24 apartemen ini,” katanya.
Dalam hal keberlanjutan, Menteri menggambarkan proyek tersebut sebagai proof of concept yang akan bertahan lebih lama dari pemerintahan saat ini.
Berbicara saat menilai tingkat proyek di lapangan, menteri menyatakan puas dengan jumlah pekerjaan langsung dan tidak langsung yang tercipta, terutama sejak dimulainya program perumahan massal di seluruh negeri.
Dalam sambutannya, ketua tim proyek tersebut, Ibu Fashoranti Toyin meminta menteri untuk bekerja sama dengan rekannya yang bertanggung jawab atas Wilayah Ibu Kota Federal untuk mengalokasikan lahan yang lebih dekat ke pusat kota untuk proyek tahap kedua.
Ketiga rusun tersebut masing-masing terdiri dari tiga lantai yang terdiri dari empat unit rumah susun dengan satu kamar tidur, 16 unit rumah susun dengan dua kamar tidur dan empat unit rumah susun dengan tiga kamar tidur dengan total 24 rumah susun dan 72 rumah susun untuk ketiga rumah susun tersebut.