Pemerintah negara bagian DELTA mengecam pihak oposisi, Kongres Progresif Seluruh (APC) dan kritikus lainnya yang berulang kali mempertanyakan bagaimana mereka membelanjakan pengembalian dana Paris Club sebesar N10 miliar, dengan mengatakan bahwa uang tersebut dialokasikan secara bijaksana untuk kepentingan negara.
Menguraikan bagaimana uang itu dibelanjakan di Asaba, Mr. Charles Aniagwu, kepala sekretaris pers gubernur negara bagian, mengatakan selain alokasi N2,1 miliar untuk tunggakan gaji pemerintah daerah, pemerintah negara bagian juga mendukung dewan dengan N310 juta untuk memungkinkan mereka membayar gaji bulan Juni 2017.
Tn. Aniagwu yang pada hari Kamis mewakili Gubernur Negara Bagian dr. Berbicara pada konferensi pers di Asaba, Ifeanyi Okowa mengatakan N1,03 miliar digunakan untuk tunggakan dana pensiun, N1,7 miliar untuk pemotongan koperasi, N3,15 juta sebagai kontribusi pemerintah untuk pensiun pada Mei 2016.
Lainnya adalah pemulihan masalah BVN terkait gaji N174m, kenaikan gaji Juli 2017 N475m, pembayaran sebagian tunggakan layanan masa lalu dari skema iuran negara N300m dan persetujuan belanja modal/berulang N3.5m.
Aniagwu mengatakan, uang itu milik rakyat negara dan bukan diperuntukkan bagi PNS saja, sehingga disetujui modalnya.
Kepala sekretaris pers mengatakan bahwa negara mengetahui perintah yang melarang uang tersebut dan telah menangani masalah ini sesuai dengan perintah pengadilan.
Dia mengatakan pihak oposisi telah memberikan gambaran yang bertentangan dengan kenyataan di lapangan mengenai banyaknya proyek dan program yang telah selesai dan sedang berjalan di negara bagian tersebut.
“Untuk menghindari keraguan, kami mengharapkan kritik terhadap program kami dari siapa pun karena ini merupakan unsur penting dalam masyarakat demokratis mana pun, namun kami percaya bahwa kritik tersebut harus mendapat ruang yang masuk akal dalam upaya mencapai objektivitas dan patriotisme,” ujarnya.
Menurutnya, negara bagian telah memulai pembangunan lebih dari 98 jalan sepanjang 612 kilometer dan saluran saluran sepanjang lebih dari 300 km di seluruh negara bagian.
Selain itu, kata dia, pemerintah saat ini sudah mulai membangun jalan di kawasan yang selama ini kurang mendapat perhatian, terutama di daerah aliran sungai.
Ini termasuk yang di Okerenkoko, Ogulaha, Burutu, Sobebolou, serta Cable Point Asaba, jalan Sapele-Amukpe yang dianggap sebagai proyek unggulan.
Tentang oposisi yang berpegang teguh pada kehancuran akibat banjir di beberapa negara bagian, Mr. Aniagwu mengatakan upaya yang sedang dilakukan untuk mendesain ulang sistem drainase dan mempercepat pembangunan sistem drainase yang lebih dalam dan lebih luas dapat dilihat oleh semua orang.