Pejabat UE memuji FG atas upayanya mengatasi tantangan ekspor
Filippo Amato, Penasihat dan Kepala Divisi Perdagangan dan Ekonomi Delegasi Uni Eropa untuk Nigeria, memuji Pemerintah Federal atas upayanya mengatasi tantangan ekspor.
Amato menyampaikan pujian tersebut dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Nigeria (NAN) di Abuja.
Menurutnya, UE membantu pemerintah Nigeria dengan pendanaan dan peningkatan kapasitas di bawah Program Infrastruktur Kualitas Nasional, yang dilaksanakan oleh UNIDO.
“Nigeria telah melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas dan standar produk yang diproduksi secara lokal dan UE juga menawarkan dukungan.
“Standar dan kualitas yang tinggi tidak hanya penting untuk ekspor, tetapi juga untuk kesehatan dan kepuasan konsumen Nigeria.
“Budaya kualitas secara bertahap muncul di Nigeria. Misalnya, Penghargaan Kualitas Nasional Nigeria baru-baru ini diluncurkan di bawah Program Infrastruktur Kualitas Nasional yang didanai bersama oleh UE.
“Selama budaya kualitas ini terkonsolidasi, eksportir akan terpaksa beradaptasi. Peran otoritas Nigeria untuk memantau dan memastikan kepatuhan terhadap standar internasional juga sangat penting,” kata Filippo.
Ia mengatakan, kategori produk yang ditolak di perbatasan UE pada tahun 2016 bukanlah 24 kategori seperti yang dispekulasikan di media, melainkan enam.
Amato menyebutkan produk yang ditolak adalah biji melon, kacang kering, kacang tanah, irisan jahe, udang dan lobster, serta ikan lele asap.
“Namun, beberapa produk tersebut telah ditolak lebih dari satu kali. Secara keseluruhan penolakannya ada 24, tapi misalnya 11 penolakan selalu berkaitan dengan biji melon.
“Alasan penolakannya karena berbagai impor ilegal, tidak adanya sertifikat kesehatan, kemasan yang tidak tepat,” ujarnya.
Menurutnya, Nigeria telah lama berfokus pada ekspor produk minyak dan gas, namun banyak hal sedang berubah dan proses dirancang untuk membalikkan tren ini.
Ia berkata, “walaupun mungkin memerlukan waktu agar tren berubah secara dramatis, prosesnya telah dimulai.
“Saya optimis dalam jangka menengah dan panjang, Nigeria tidak lagi hanya dikenal sebagai eksportir minyak mentah atau bahan mentah, tetapi juga sebagai eksportir banyak barang olahan mulai dari agribisnis hingga garmen.”
Olusegun Awolowo, Direktur Eksekutif, Dewan Promosi Ekspor Nigeria, mengatakan Pemerintah Federal telah mengembangkan “Conduits of Excellence (CoE)” untuk memastikan manajemen kualitas yang konsisten dan ketat untuk semua produk ekspor.
Awolowo mengatakan komite yang dibentuk oleh Pemerintah Federal untuk mewujudkan tujuan tersebut juga akan mengembangkan kode praktik dan Prosedur Operasi Standar (SOP) untuk produksi dan pemrosesan produk-produk tertentu.