Manajemen Rumah Sakit Pendidikan Universitas Uyo (UUTH) menyesalkan banyaknya proyek yang terbengkalai, dengan mengatakan bahwa institusi tersebut akan membutuhkan sekitar N150 juta untuk menyelesaikan Blok Departemen Rawat Jalan Umum (GOPD) yang dimulai pada tahun 2010 untuk mengurangi tekanan pada fasilitas yang ada yang disebabkan oleh masuknya pasien. pasien.
Hal itu diungkapkan Plt Kepala Direktur Medis (CMD), Dr Isaac Udo di Uyo saat melakukan tim verifikasi Komisi Tanggung Jawab Fiskal (FRC) pada beberapa proyek di rumah sakit tersebut.
Udo mengatakan, blok Bagian Rawat Jalan Umum menjadi prioritas utama rumah sakit karena penyelesaiannya akan menghilangkan debu pada blok administrasi yang saat ini menampung pasien rawat jalan dan beberapa laboratorium.
Penjabat CMD menggunakan kesempatan ini untuk mengajukan banding kepada pemerintah Akwa Ibom agar menebus janji N100 juta yang diberikan kepada rumah sakit oleh Gubernur Udom Emmanuel dua tahun lalu.
Dia mengatakan, proyek pembangunan yang hampir 70 persen selesai itu bisa saja sudah lama ditempati jika pemerintah negara bagian menepati janjinya.
Namun, Udo menambahkan bahwa rumah sakit sedang menghubungi Skema Asuransi Kesehatan Nasional (NHIS) untuk melakukan intervensi.
“Kami di sini terlalu berlebihan dalam hal tenaga kerja dan struktur fisik. Kami menerima rata-rata 1.200 pasien di sini setiap hari karena tidak ada rumah sakit umum di ibu kota negara bagian.
“Kami hanya memiliki 120 konsultan, 400 dokter residen, dan petugas medis dari total 2.300 staf di rumah sakit.
“Ini adalah fasilitas kesehatan tersier dengan kapasitas 500 tempat tidur yang menangani segala jenis penyakit yang dapat ditangani di tingkat layanan kesehatan primer dan sekunder,” kata Udo.
Proyek lain yang diperlihatkan kepada delegasi antara lain gedung laboratorium yang belum selesai, gedung CT scan yang belum selesai, dan gedung teater ortopedi yang telah selesai dibangun namun belum dilengkapi perabotan.
Delegasi juga meninjau kompleks kamar jenazah yang lengkap dan saluran listrik 11kva yang telah selesai dibangun.
Di akhir verifikasi, ketua delegasi FRC, Bapak Ibrahim Dauda, mengatakan puas dengan tingkat proyek yang dilakukan di rumah sakit tersebut.
Dauda mengimbau Pemerintah Federal untuk menyediakan lebih banyak dana bagi rumah sakit tersebut agar dapat menyelesaikan semua proyek yang sedang berjalan, terutama Blok Rawat Jalan Umum yang dimulai pada tahun 2010.