Polisi Kwara mengusir tag ritualis

Polisi Kwara mengusir tag ritualis

Kompol KWARA telah menepis rumor yang beredar luas tentang keterlibatan beberapa polisi dalam kegiatan ritual di negara bagian tersebut.

Berbicara kepada wartawan di Ilorin pada hari Rabu, Komisaris Polisi Lawan Ado mengatakan bahwa rumor yang dimulai pada akhir pekan terus menyebar meskipun ada upaya awal dari komando untuk menghentikannya.

“Kami merasa ini mengkhawatirkan karena orang-orang telah menghubungi kami dari seluruh dunia mengenai masalah ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa otoritas komando telah memulai penyelidikan atas masalah tersebut di Divisi Adewole di mana transaksi ritual yang diduga terjadi terjadi. tempat.

Desas-desus mengatakan bahwa polisi di Divisi Adewole, elit kota metropolitan, biasanya menangkap orang-orang dari jam 8 malam karena terlambat bergerak dan kemudian membawa mereka ke ritualis seharga N80.000 per kepala.

Desas-desus juga mengatakan bahwa beberapa pelaku ditangkap setelah berhadapan dengan orang-orang militer yang personelnya keliru ditangkap oleh para pedagang ritual.

Namun, komisaris polisi mengatakan bahwa tidak ada penangkapan terhadap personel militer, juga tidak ada perkelahian antara polisi dan tentara seperti yang dituduhkan, menunjukkan bahwa satu-satunya catatan interaksi antara polisi dan tentara sekitar waktu yang relevan di adalah ketika seorang perwira militer datang untuk melaporkan kasus pelanggaran kepercayaan.

Ado, yang mengutuk perkembangan tersebut, berkata, “dari pihak kami, kami sangat menyoroti departemen dan stafnya dan kami tidak akan menyembunyikan apa pun, tetapi sejauh ini kami belum menemukan apa pun. Kami melakukan yang terbaik di negara bagian ini dan kami akan menyelidiki setiap tuduhan yang diajukan kepada kami, jadi kami akan memohon kepada semua penduduk dengan informasi apa pun untuk datang kepada kami. Siapa pun yang memiliki seseorang yang ditangkap atau hilang atau yang ditangkap pada waktu itu harus datang kepada kami.

“Kami ingin menyangkal rumor tersebut sebagai kenakalan dan kepalsuan murni karena kami melakukan penyelidikan yang tepat dan tidak menemukan apa pun dan kami tidak ingin itu terus berlanjut di media sosial.”

Teks rumor yang tersedia untuk jurnalis menyatakan bahwa: “Seperti yang saya katakan, kita harus berhati-hati di Ilorin. Polisi dari divisi Adewole sekarang menjadi agen para ritualis. Mereka menangkap orang-orang yang terlambat bergerak dari jam 8 malam dan membawa mereka ke para ritualis untuk N80k per kepala. Beberapa dari mereka ditangkap. Mari kita doakan semoga keadilan ditegakkan. Harap sebarkan informasi ini hingga mencapai tempat yang tepat. Tampaknya keadaan harmoni tidak ada lagi.”

Singapore Prize